MENGHINDARI TIDUR TERBURUK



Posisi tidur terburuk adalah tengkurap. Bahkan posisi tidur ini dimurkai oleh Allah sebagaimana sabda Rasulullah, “ Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud)

Posisi tidur tengkurap, menurut Dr. Zhafir Al-Athar, akan mengganggu pernafasan. Hal tersebut lantaran beban punggung yang begitu berat menghalangi dada untuk mengembang dan mengempis saat menarik dan mengeluarkan nafas. Posisi ini juga dapat menyebabkan terjadinya dislokasi pada tulang tengkuk dan membuat jantung dan otak bekerja sangat keras.

Hal yang megejutkan dinyatakan seorang peneliti dari Australia yang menyebut prevelansi kematian mendadak mencapai tiga kali lipat pada saat mereka tidur tengkurap jika dibanding dengan orang yang tidur di satu sisi badan.

Posisi tidur yang tidak dianjurkkan selanjutnya adalah terlentang. Pada posisi ini menyebabkan pernafasan terjadi melalui mulut yang bisa menjadi penyebab mendengkur. Udara yang masuk melalui mulut, tidak tersaring oleh mucus (lendir) hidung dan silia pada rongga hidung. Bahkan udara tersebut juga tidak mengalami pengaturan suhu yang sesuai dengan suhu tubuh.

Lebih jauh, posisi terlentang menyebabkan bau mulut yang tidak sedap, dan menyebabkan tulang punggung dislokasi. Menjelang tidur kita tidak dianjurkan berfikiran negatif. Karna hal tersebut akan menumpuk dalam alam bawah sadar dan menimbulkan kecemasan.

BAHAYA KURANG TIDUR & KELEBIHAN TIDUR



Bahaya kurang tidur
1.      Kurang tidur adalah salah satu faktor penyebab munculnya kecelakaan dan cedera saat bekerja. Pekerja yang sering mengeluh ngantuk di siang hari, sangat rentan terhadap terjadinya kecelakaan kerja.
2.      Menurunnya konsentrasi. Tidur yang baik memainkan peran penting dalam berfikir dan belajar. Kurang tidur dapat mempengaruhi banyak hal. (a) mengganggu kewaspadaan, konsentrasi, penalaran dan pemecahan masalah. Hal ini membuat belajar menjadi sulit dan tidak efisien. (b) siklus tidur pada malam hari berperan dalam “menguatkan” memori dalam pikiran. Jika kita tidak cukup tidur, kita akan kesulitan mengingat apa yang kita pelajari dan alami selama seharian.
3.      Masalah kesehatan serius. Kurang tidur yang parah dapat membawa beresiko mendatangkan berbagai penyakit seperti, serangan jantung, gagal jantung, detak jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, stroke dan lain sebagainya.
4.      Menyebabkan depresi. Peneliti dari Universitas pennsyvania melaporkan orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stres, marah, sedih, dan kelelahan mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur menyebabkan  gejala depresi.
5.      Terganggunya kesehatan kulit. Gejala umum kurang tidur adalah kulit pucat dan mata bengkak. Insomnia pada tahap kronis menyebabkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah dan lingkaran hitap dibawah mata.
6.      Memperkuat potensi menjadi pelupa. Tidur yang tidak cukup waktu menjadikan otak tidak bisa bekerja secara maksimal. Terutama yang berkaitan dengan memori atau ingatan.
7.      Berpotensi kelebihan berat badan. Kurang tidur sangat berkaitan dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan, dan kemungkinan bisa menjadi obesitas. Kurang tidur meningkatkan nafsu makan dan hasrat memakan makanan yang berlemak dan berkarbohidrat tinggi. Jika dibiarkan hal tersebut bisa berujung pada obesitas karena nafsu makan tidak terkendali.
8.      Resiko kematian tinggi. Dalam suatu penelitian di Inggris, ditemukan bahwa pola tidur mempengaruhi angka kematian lebih dari 10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade. Berdasarka hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2007, mereka yang telah tidur kurang dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan resiko kematian akibat pelbagai faktor. Bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat resiko kematian akibat penyakit Kardiovaskuler (peredaran darah)


Bahaya kelebihan tidur
Tidur yang baik adalah 6-7 jam per hari. Lebh dari itu akan membahayakan tubuh. Apapun, yang namanya “kelebihan” memang tidak baih. Begitu juga dengan tidur. Para ahli medis menilai, seseorang yang memiliki kebiasaan banyak tidur (hipersomnia) sangat rentan mengalami gangguan fisik maupun mental. Hipersomnia adalah rasa ngantuk yang berlebihan sepanjang hari yang sulit dicegah sehingga inginnya tidur terus.
      Kebanyakan penderita hipersomnia mengalami gejala-gejala seperti kecemasan, lemas, tidak bertenaga, dan mengalami gangguan ingatan akibat dari dorongan yang hampir konstan untuk tidur. Oversleeping ( kelebihan tidur, juga memiliki resiko terkena serangan diabetes).
      Orang yang tidur lebih dari sembulan jam setiap malam beresiko 50 persen lebih besar dari pada mereka yang tidur selama tujuh jam. Resiko ini juga berlaku bagi mereka yang tidur kurang dari 5 jam semalam. Tidak hanya resiko diabetes, oversleeping bisa mendatangkan obesitas, sakit kepala, depresi, sakit punggung, bahkan kematian.

      Menakjubkan, Rasulullah telah mengajarkan tidur proposional sebagaimana rekomendasi dokter modern. Beliau mencontohkan agar umat tidur lebih awal agar bisa bangun lebih awal untuk segera beribadak kepada Allah (shalat malam). Katakanlah beliau berangkat tidur jam 9 malam dan akan bangun jam 3 pagi.

MENGETAHUI TAUBATNYA DITERIMA


Anda telah bertaubat, namun bagaimanakah caranya untuk mengetahui apakah taubat kita itu diterima oleh Allah Swt. Atau sebaliknya. Seorang cendikiawan telah menggariskan 4 panduan :
1.       Tercegahnya lidah kita dari bicara yang berlebih-lebihan, mengadu domba dan berkata bohong
2.       Dalam hati kita tidak ada lagi tanda-tanda dengki terhadap orang lain dan tidak menyimpan permusuhan dengan seseorang
3.       Kita berupaya keras meninggalkan kawan-kawan yang sering mengajak melakukan kenakalan dan dosa-dosa
4.       Kita bersedia untuk mati sebagai penyesalan atas dosa dan permohonan ampunan atas dosa-dosa yang lalu serta berusaha keras agar selalu dalam ketaatan kepada Allah Swt.

APALAH ARTI SEBUAH NAMA?



William shakespeare boleh mengatakan, ‘apalah arti sebuah nama?’. Namun dalam Islam, NAMA adalah sesuatu yang sangat penting. Karena sifat dan karakter seseorang terkadang terpengaruh dari baik tidaknya nama itu. NAMA juga merupakan doa atau harapan dari orang yang memberikannya. Maka, ketika orang tua memberikannya nama yang baik kepada anak-anaknya, maka ia berharap, anaknya sesuai dengan nama yang diberikannya.
Sebuah hadits menganjurkan bahwa, “ Sesungguhnya nama-nama yang paling dicintai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman.” (HR. MUSLIM)

BERBUAT BAIK, JALAN LEBAR MENUJU KEBAHAGIAAN



Jangan bersedih selama masih dapat berbuat baik kepada orang lain. Tahukah Antum, berbuat baik kepada orang lain merupakan jalan lebar menuju kebahagiaan. Dalam sebuah hadist sahih disebutkan, “ dihari kiamat nanti, yakni saat Allah menghisab hamba-Nya, Dia akan berkata kepadanya; ‘wahai anak adam, aku lapar mengapa engkau tak memberiku makan’; Hamba itu menjawab, ‘ bagai mana mungkin aku memberi-Mu makan, sementara Engkau adalah Rabb semesta alam?’ Allah berkata, ‘Tidaklah engkau tahu bahwa hambaku si fulan bin fulan, sedang kelaparan, namun engkau tidak memberinya makan. Ketahuilah, seandainya engkau memberinya makan, maka engkau akan mendapatkan semua disisi-Ku’. “

YANG BERHARGA TAPI SIA-SIA


Khalifah Utsman bin Affan RA. Berkata, “ Ada sepuluh hal yang dianggap sia-sia, yaitu : (1) Orang pandai yang tidak pernah diminta pendapatnya. (2) Ilmu yang tidak diamalkan. (3) Pendapat benar yang tidak diterima. (4) Senjata yang tidak pernah dipakai. (5) Masjid yang tidak dipakai shalat. (6) Mushaf (Al-Quran) yang tidak pernah dibaca. (7) Harta yang tidak diinfakkan. (8) Kuda (Kendaraan) yang tidak dinaiki. (9) Ilmu zuhud bagi orang yang mencintai dunia. (10) Dan umur panjang yang tidak digunakan untuk memperoleh bekal perjalanan (Akhirat).”

TIDAK ADA SEDIH, TANDA MATINYA HATI



Ibnu Athaillah dalam Kitab Al-Hikam menjelaskan bahwa salah satu matinya hati adalah hilangnya rasa sedih dalam hati. “ Diantara tanda-tanda hati yang mati, ialah tidak rasa sedih dalam hati, apabila telah kehilangan kesempatan untuk melakukan taat kepada Allah, tidak juga menyesal atas perbuatan (kelalaian) yang telah dilakukannya. ” Dia menambahkan, “ Barang siapa senang menjalankan kebaikan, dan merasa sedih menjalankan kejahatan maka ia adalah orang yang beriman. ”

YANG TIDAK BERUNTTUNG DAN TIDAK MERUGI



Salma Al-Farisi RA. Berkata dalam kitab Al-Hilayah karya Abi Nu’aim, “ Ketika orang-orang telah melakukan shalat Isya; maka mereka akan akan segera terbagi kedalam tiga tingkatan; (1) Orang yang merugi dan tidak punya apa-apa, (2) Orang yang untung dan tidak merugi, (3) Dan orang tidak beruntung dan tidak merugi.
Orang yang tenggelam dalam kegelapan malam dan keterlupaan manusia, lalu menenggelamkan diri dalam kemaksiatan, dia itulah orang yang merugi dan tidak beruntung.
Sementara orang-orang yang tenggelam dalam kegelapan dan keterlupaan manusia, namun kemudian ia melaksanakan shalat malam, maka dia lah orang yang beruntung dan tidak merugi.
Adapun orang yang shalat (Isya), lalu ia tidur. Dia inilah orang yang tidak beruntung dan tidak merugi.

PERBANYAK SENYUM

Dalam teks agama, senyum bernilai ibadah karena dianggap memiliki kesamaan dengan shadaqah. Tentunya senyum yang dimaksud adalah senyum tulus dan murni. Sebab, pada kenyataannya ada varian senyum yang dianggap kurang baik, misalnya senyum sinis, senyum mengejek.

Dalam menghadapi Ujian dan Cobaan, janganlah bersikap tegang dan bermuka muram. Apabila dalam kondisi terkena musibah dihadapi dengan tabah dan menebar senyum, maka tersenyum akan mengurangi kesedihan dirinya dan orang yang melihatnya. Ternyata tersenyum sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Bahkan, ada pula penelitian yang mengungkapkan bahwa penyakit seseorang dapat berkurang dengan terapi senyum.

Orang yang sedih bisa gembira dengan senyum, dan orang marah akan reda jika tersenyum. Jika tak dapat tersenyum, maka paksakan untuk tersenyum dengan cara menarik ujung bibir, sebagaimana orang yang sedang tersenyum. Dengan cara tersebut, urat saraf yang tegang akan sedikit mengendur.

Senyum mempunyai banyak manfaat, diantaranya wajah akan memancarkan aura positif. Aura tersebut menyebabkan pikiran kita menjadi lebih positif. Dan dengan pikiran yang positif akan memunculkan banyak ide cemerlang, dan berbagai hal positif yang pasti akan membuat kita jauh lebih baik.

Banyak hal yang membuat kita stres. Namun, tak ada salahnya untuk meluangkan waktu sejenak agar tubuh kita rileks. Ketika bertemu siapa pun tersenyumlah dengan baik. Lupakan sejenak masalah yang membuat kita stres dan kenanglah masa-masa menyenangkan  yang pernah kita alami.

Selain itu, apabila kita mengalami gejala-gejala yang menampakan bahwa kita sedang mengalami tekanan darah tinggi, cobalah untuk tersenyum yang baik, dan nikmati setiap detik demi detiknya. Tetapi apabila kita masih kurang yakin dengan pernyataan ini, kita bisa mencoba untuk mengamati hasil tekanan darah sebelumdan sesudah tersenyum.

Sebuah senyum akan mengubah perasaan. Apabila kita sedang sedih, cobalah untuk tersenyum. Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik. Menurut penelitian, senyuman bisa memperkuat tubuh, sehingga perasaan berubah. Senyum juga bisa menghilangkan stres yang terlihat diwajah. Senyuman bisa menghilangkan mimik lelah, bosan dan sedih. Oleh karena itu, ketika kita stres, ambilah waktu untuk tersenyum.

Saat kita tak tahu cara harus menghadapi seseorang yang sedang berduka dan tidak tahu harus berkata apa kepadanya, maka ada satu hal yang bisa kita berikan, yaitu senyuman simpatik. Sebab, senyum terbukti mampu menghibur dan menyejukan hati yang sedih.

Senyum dapat membuat orangyang marah menjadi tenang. Senyum juga membuat kita bahagia. Selain itu, senyum juga bisa membuat kita tampak awet muda. Senyuman sangat mudah dilakukan dan murah untuk dibagikan, namun memiliki dampak yang luar biasa, yang mungkin tak pernah kita bayangkan. Jadi, marilah kita berpindah da hangatkan dunia dengan senyum.

MENJADI PRIBADI PEMAAF


Sifat pemaaf merupakan lambang kepribadian yang indah. Sebab didalam sanubari orang yang suka memaafkan orang lain tersimpanlah keikhlasan dan kerelaan hati.

Namun harus diakui, untuk Menjadi Pribadi Pemaaf bukanlah hal yang mudah, sikap negatif yang menjadi lawannya yaitu Pemarah senantiasa menghalangi terwujudnya sifat pemaaf dalam diri seseorang. Iman dan Takwa lah yang menjadi kemudi untuk melahirkan sifat Pemaaf.

Selain itu, ada satu hal yang harus diwaspadai, setan ikut mengambil tempat untuk melahirkan sifat pemarah. Ketika kemarahan muncul dalam diri kita, maka nafas terasa tersegal-segal, pikiran kacau, akal sehat hilang. Pada akhirnya jalan keluar yang kita ambil kontra produktif dengan semangat perubahan untuk menjadi lebih baik, yang terjadi justru rusaknya agenda yang telah kita susun sebelumnya. Karna sifat itu, permasalahan bukannya terselesaikan satu per satu, malah terkadang menjadi lebih buruk. Begitulah ketika amarah menguasai diri kita.

Suatu ketika, Rasulullah berkumpul dengan sejumlah sahabatdan bersabda, “ Maukah kalian aku beritahu tentang sesuatu yang dengannya Allah memuliakan Manusia dan menaikan derajatnya? ” serempak mereka menjawab “ Tentu wahai Rasulullah”, lalu utusan Allah ini melanjutkan. “ Kalian bersabar terhadap orang yang tidak mengenalmu, Kalian memaafkan orang yang pernah menganiayamu, kalian memberikan sesuatu kepada orang yang tak pernah memberimu, dan kalian menyambung tali silaturahim dengan orang yang telah memutuskannya dengan mu.”

Kita sering menemukan seseorang membalaskan rasa sakit hatinya kepada orang lain ketika ia mempunyai kesempatan. Dalam hal ini, antara orang yang membalas dendam dan yang menerimanya sama-sama buruk dalam pandangan ALLAH SWT. Sebaliknya, sunggu mulia jika ada orang yang sanggup membalaskan rasa sakit hatinya namun ia menggantinya dengan Pemberian Maaf. Padahal pada saat itu ia mempunya kesempatan untuk membalas dendam, namun hal itu ia hilangkan.

Simak sikap sahabat Nabi, Abu Bakar Shiddiq.
Untuk menghancurkan umat Nabi Muhammad, tokoh munafik Abdullah bin Ubay menyebarkan fitnah tentang Aisyah. Ia mengatakan bahwa Aisyah telah berbuat negatif. Cepat sekali isu itu tersebar. Sampai – sampai Abu Bakar sebagai ayah dari Aisyah menjadi gelisah, lantaran sahabat karibnya Masthah juga ikut menyebarkan berita tak enak tersebut. Padahal selama ini Masthah telah banyak dibantu kebutuhan hidupnyaoleh Abu Bakar. Semula Abu Bakar ingin memutuskan tali silaturahim dengan Masthah. Ternyata niat Abu Bakar tidak diperkenankan olleh Tuhan. Lalu turunlah ayat yang menyatakan:
“...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada” (Q.S An-Nur : 22)
Dengan turunnya ayat tersebut, menjadi lembutlah hati Abu Bakar kemudaian ia memaafkan Masthah. Dan memberi bantuan kepadanya seperti sedia kala sambil berkata “ Aku suka Allah memberikan ampunan kepadamu”

Orang yang suka memberikan maaf adalah orang yang didalam hidupnya selalu mendapatkan berbagai kemudahan. Ia akan mudah bergaul denga siapa saja dan dimana saja. Orang ini ibarat berjalan ditengah-tengah tanaman bunga yang amat indah dan menyejukan mata. Dengan demikian ia akan merasakan langkah kaki yang ringan karna ia menganggap orang lain tak pernah melakukan kesalahan kepadanya.
Sebaliknya, orang yang pendendam ibarat berjalan ditengah-tengah kebun berduri. Kemanapun ia pergi yang ia lihat adalah berbagai jenis duri yang siap menusuknya. Akhirnya ia tak bisa bebas melangkah ke tempat yang ia inginkan, dunia yang begitu luas ini seakan penjara sempit yang mengurung dirinya.

Memaafkan orang yang bersalah, berarti membebaskan mereka dari dosa bersalah, sekalipun mereka tidak memintanya. Tujuan memberi maaf orang yang bersalah, walaupun mereka tak memintanya, ialah agar kita memperoleh perdamaian dan ingin berbuat baik dalam bentuk membebaskan orang lain dari dosa. Itulah yang diajarkan oleh ISLAM.
Seperti yang telah ditegaskan dalam Q.S Al-A’Raf : 199
jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf dan berpalinglah dari pada orang yang jahil”.

IBU BERDIMENSI SURGA

Dulu, pertanyaannya HANYA :  1. bagaimana kabarnya?... sekarang nambah, "lancar ibadahnya?" 2. bagaimana uang jajanny...