AGAR TETAP SEMANGAT DALAM BERIKHTIAR MERAIH RIDHA ALLAH SWT



1.      HUSNUZHAN
Kita harus berhusnuzhan atau berbaik sangka kepada Allah Swt. Ingatlah bahwa semua yang kita alami ada hikmahnya. Dibalik semua itu, pasti ada perjalanan dan hikmah yang bisa diambil. Semua yang dialami hanyalah sebuah cobaan sekaligus sebagai bukti kecintaan Allah kepada kita.
2.      BERFIKIR TIDAK ADA KEGAGALAN
Kita harus berfikir bahwa tidak ada kegagalan yang abadi. Kegagalan yang kita alami janganlah dianggap sebagai sebuah kegagalan karena tidak ada kegagalan di dunia ini. Kita harus dapat mengubah yang dianggap kegagalan dengan berbuat hal-hal baru.
3.      MEMANTAPKAN TINDAKAN
Mantapkan tindakan dalam keadaan apapun. Kita tetap bisa memilih tindakan. Saat gagal, kita bisa memilih untuk ambruk, berteriak atau mengubah kebiasaan lama dan mencari jalan untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
4.      FLEKSIBEL dalam BERSIKAP
Kehidupan kita tidak selalu seperti yang diharapkan. Apabila kita dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang baru, maka ketegangan akan berkurang.
5.      BERTINDAK KREATIF dan INOVATIF
Sebagai makhluk yang dikaruniai oleh akal dan pikiran, seyogianya jika selalu bertindak yang kreatif dan inovatif. Tanya pada diri sendiri, “kesempatan apa bagi saya disini? Jalan yang mana yang terbuka bagi saya?”.
6.      MERENUNGKAN SETIAP SITUASI
Pikirkan segala tidakan sebelum kita bertindak agar bisa mendapat pemecahan masalah yang terbaik.
7.      KEGAGALAN adalah PELUANG
Seharusnya, dari kegagalan kita bisa belajar banyak. Kita harus mempelajari penyebab kegagalan sekaligus cara mengatasi dan menyelesaikan sebuah kegagalan.
8.      MEMBANGKITKAN MINAT TERHADAP BERBAGAI HAL
Jika kita hanya mengerahkan seluruh energi untuk satu aspek dalam kehidupan, maka hal itu akan membuat kita hancur,  bila yang kita tekuni gagal. Minat yang beragam dan keterlibatan dalam berbagai kegiatan akan mengimbangi masalah yang  muncul pada area lain.
9.      POSITIVE THINKING
Kegagalan memang merupakan pengalaman yang menyakitkan. Akan tetapi, daripada memikirkan kerugian yang kita alami, lebih baik fokus pada segala hal yang telah kita pelajari.
10.  BELAJAR LEBIH BERTANGGUNG JAWAB     
Jangan salahkan orang lain apabila kita mengalami kegagalan, namun perhatikan baik-baik masalahnya, dan cobalah memahaminya. Tanyakan pada diri kita, bagaimana cara mengatasinya?.



11.  MENJAGA KESEIMBANGA HATI
Kegagalan dapat mempengaruhi kita secara emosional, yang berdampak terhadap tindakan kita. Oleh karna itu, sebelum dihadang kegagalan, mulailah berlatih untuk saling membantu dengan teman.
12.  MEMELIHARA SELERA HUMOR
Humor dan tertawa memang tidak akan segera memecahkan masalah, tetapi akan membantu kita melihat masalah secara perspektif. Hal itu bagaikan cahaya dalam kegelapan.

SIASAT ALLAH



Nabi Muhammad Saw bersabda, “Dahulu ada dua orang raja; raja mukmin dan raja kafir. Raja yang kafir sakit. Ia menginginkan sejenis ikan bukan pada musimnya. Waktu itu, jenis ikan tersebut ada di dasar samudra. Para tabib yang putus asa menasihatkan agar raja segera mengangkat penggantinya. ‘obat baginda ada pada ikan ini. Kita tak mungkin mendapatkannya.’ Kata mereka. Allah lalu mengutus malaikat untuk menggiring ikan itu keluar dari lubangnya didasar lautsupaya orang mudah menangkapnya. Ikan itu pun lalu ditangkap. Raja memakannya dan ia segera sembuh.”

“Kemudian raja yang mukmin juga jatuh sakit. Ia menderita penyakit yang sama seperti yang diderita raja yang kafir. Ia sakit pada waktu ikan yang menjadi obat itu berada pada permukaan laut. ‘Bergembiralah, sekarang ini musim munculnya ikan itu.’ Kata para tabib. Lalu Allah mengutus malaikat untuk menggiring ikan-ikan itu dari permukaan laut sampai masuk kembali kelubang-lubangnya didasar laut.

“Para malaikat langit dan penduduk bumi keheranan. Mereka kebingungan. Kemudian Allah mewahyukan kepada para malaikat langit dan para nabi di zaman itu, ‘Inilah aku, yang Maha Pemurah, Pemberi Karunia, Maha Kuasa. Tidak menyusahkan Aku apa yang kuberikan. Tidak bermanfaat bagi-Ku apa yang Kutahan. Sedikit pun Aku tidak memzalimi siapa pun. Adapun raja yang kafir itu, Aku memudahkan baginya mengambil ikan bukan pada waktunya. Dengan begitu, Aku membalas kebaikan yang pernah ia lakukan. Aku membalas kebaikan itu sekarang supaya ketika ia datang pada hari kiamat, tidak ada kebaikan pada lembaran-lembaran amalnya. Ia masuk neraka karena kekufurannya. Adapun raja yang ahli ibadah itu, Aku tahan ikan itu pada waktunya. Dia pernah berbuat salah. Aku ingin menghapuskan kesalahannya dengan menolak kemauannya dan menghilangkan obatnya supaya kelak ia datang menghadap-Ku tanpa dosa, san dia pun masuk surga.’ “

Firman Tuhan ini tidak hanya menjelaskan siasat Tuhan atau kebijakan Illahi, tetapi juga menjawab kebingungan kita. Bukankah kita sering bertanya-tanya: Mengapa Dia membiarkan mukmin yang saleh tidak henti-henti dilanda duka, sementara orang yang durhaka terus menerus beruntung? Mengapa tiran yang zalim berusia lanjut bertubuh sehat, sedangkan pemimpin yang adil meninggal dunia dengan cepat?.
            Di balik kontradiksi yang bertentangan dengan rasa keadilan, tersembunyi keadilan Illahi. Inilah siasat atau politik Illahi. Kebijakan tuhan berbeda-beda, bergantung keadaan manusia. Ia menerapkan kebijakan-Nya dalam bentuk bala’ atau ujian. “ Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang berjihad atau besungguh-sungguh dan yang bersabar diantara kamu dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal-ihwalmu.” (Q.S Muhammad [47] : 31)

IBU BERDIMENSI SURGA

Dulu, pertanyaannya HANYA :  1. bagaimana kabarnya?... sekarang nambah, "lancar ibadahnya?" 2. bagaimana uang jajanny...